Sejarah Singkat Ukiran Kayu Di Desa Pulau Betung

7:16 AM / Posted by Moez Seidel / comments (0)

Shapar adalah seorang pemuda asli Desa Pulau Betung, Kecamatan Pemayung, Kabupaten Batang Hari. Yang pada awalnya bekerja di perusahaan Meuble di bagian finishing. Pada tahun 1987 dia keluar dari perusahaan itu dan kemudian iseng-iseng memulai usaha sendiri (Mandiri).

Berbekal pengalaman di Perusahaan Meuble yang dia miliki dan banyaknya puntung kayu di desanya, dia mencoba membuat tempat duduk (kursi) untuk bersantai. Hingga akhirnya dia mencoba membuat ukiran yang ukurannya lebih besar dan dia pun mencoba membuat tempat duduk yang berukuran besar dan sekarang lebih dikenal dengan Tempat Duduk Santai (Kursi Santai), secara alami ia menemukan ragam ukiran khas jambi yang tidak ditemukan di daerah lain yang bentuknya sama dengan akar bongkol batang tembesu.

Hasilnya dia pasarkan didepan rumahnya yang terletak ditepi jalan raya antara Muara Bulian dan Jambi, ternyata laku keras dan dapat diterima serta diminati pasar.

Dari design awal yang sederhana ini telah berkembang lebih unik, tidak saja motive tempat duduk seperti awalnya tetapi juga untuk motive dan barang-barang lainnya, contohnya untuk motive kursi taman, meja telepon dan lain-lain yang sekarang sudah dikembangkan para remaja dan orang-orang di Desa Pulau Betung yang pada umumnya hanya tamat Sekolah Dasar (SD).

Saat ini, usaha ini telah dikembangkan dan dikenal tidak hanya dijambi, tapi diluar provinsi jambi bahkan telah beberapa kali ikut pameran di Jakarta.

Untuk foto-foto lengkapnya : http://pulaubetung.blogspot.com/p/blog-page.html